WARTA – Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mali, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia mengadakan pertemuan penting dengan Menteri Lingkungan Hidup, Air, dan Sanitasi Mali, memiliki target & hasil pertemuan Basuki dan Mamadou Samaké.
Pertemuan ini menghasilkan beberapa kesepakatan strategis, termasuk pertukaran sumber daya manusia (SDM) dalam bidang air dan kerjasama di sektor energi dan transportasi.
Pertemuan yang berlangsung pada 25 Mei 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor infrastruktur dan lingkungan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan.
Pertukaran SDM dalam Bidang Air
Salah satu hasil utama dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk melakukan pertukaran SDM dalam bidang manajemen air.
Basuki dan Samaké sepakat bahwa tantangan terkait pengelolaan air merupakan isu global yang memerlukan kolaborasi internasional.
Dalam konteks ini, Indonesia menawarkan program pelatihan bagi para insinyur dan teknisi dari Mali di berbagai pusat pelatihan yang ada di Indonesia.
“Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam pengelolaan sumber daya air, mulai dari irigasi pertanian hingga pengelolaan banjir di perkotaan. Kami siap berbagi pengetahuan dan teknologi dengan Mali untuk membantu mereka mengatasi tantangan serupa,” ujar Basuki.
Sementara itu, Mamadou Samaké menyatakan bahwa Mali sangat membutuhkan peningkatan kapasitas di bidang ini mengingat tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air, terutama di daerah pedesaan yang sering mengalami kekeringan.
“Kami berharap melalui pertukaran SDM ini, para ahli kami dapat mempelajari teknik dan pendekatan baru yang dapat diterapkan di Mali. Ini adalah langkah awal yang penting untuk memperkuat sektor air kami,” kata Samaké.
Kerjasama di Sektor Energi dan Transportasi
Selain pertukaran SDM dalam bidang air, pertemuan ini juga membahas kerjasama di sektor energi dan transportasi. Kedua negara sepakat untuk mengeksplorasi peluang investasi bersama di bidang energi terbarukan, terutama energi surya dan angin.
Indonesia, dengan pengalaman dan teknologinya di sektor ini, diharapkan dapat membantu Mali dalam mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan yang berkelanjutan.
“Kerjasama ini bukan hanya tentang investasi, tetapi juga transfer teknologi dan pengetahuan. Kami ingin membantu Mali membangun infrastruktur energi yang ramah lingkungan dan efisien,” jelas Basuki.
Di sektor transportasi, Indonesia menawarkan bantuan teknis dan konsultasi untuk pengembangan jaringan transportasi di Mali.
Hal ini mencakup pembangunan jalan raya, jembatan, dan infrastruktur transportasi umum yang dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas di negara tersebut.
Manfaat dan Harapan Kedua Negara
Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua negara. Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara Afrika, serta memperluas pengaruhnya di benua tersebut.
Sementara bagi Mali, kerjasama ini diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur yang penting untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami melihat ini sebagai win-win solution. Indonesia dapat memperluas jangkauan diplomatik dan ekonominya, sementara Mali mendapatkan dukungan yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan infrastruktur,” kata Basuki.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua negara akan membentuk tim kerja bersama untuk merumuskan rencana aksi dan implementasi dari kesepakatan yang telah dicapai.
Tim ini akan bekerja untuk mengidentifikasi proyek-proyek prioritas, mengatur jadwal pelatihan, serta merancang mekanisme pendanaan dan investasi yang diperlukan.
“Kami berkomitmen untuk segera memulai langkah-langkah konkret agar kerjasama ini dapat segera memberikan manfaat nyata bagi kedua negara,” ujar Mamadou Samaké.
Dengan semangat kerjasama dan solidaritas internasional, pertemuan antara Basuki Hadimuljono dan Mamadou Samaké ini menandai awal yang menjanjikan untuk hubungan bilateral antara Indonesia dan Mali.
Melalui pertukaran SDM dan kerjasama di sektor energi dan transportasi, kedua negara berkomitmen untuk saling mendukung dan memperkuat kapasitas masing-masing demi mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Komentar